Minggu, 12 April 2015

ITS CALLED LEBARAN 1435 H

Good evening readers, #tami

Memenuhi janji saya sebagai teman #dulujamanbuatjanjistatusnyamasihteman #2008 ahirnya saat ini punya kesempatan dan motivasi juga untuk menulis sebuah cerita #motivasi:janjiadalahhutang #motivasi:ketikastatusmeningkatmenjadipacar2014 #motivasi:bosendengerrengekanyangpunyablog.
Sebelumnya perkenalkan nama saya penulis, status -bacadalamhati- pacarnya yang punya blog.
Dari semua pengalaman saya dan pemilik blog ahirnya disepakatilah tema tulisan kali ini adalah jejejejejejeng lebaran :D

So here we start readers.

Apa pertanyaan yang paling ditakuti para lajang usia produktif di hari lebaran yang tidak membawa pasangan (hello whats on earth -- namanya lajang ya gak bawa pasangan), disaat semua saudara dari seluruh penghujung dunia berkumpul. Mereka adalah sangat -apa yang saat ini kita sebut belakangan ini dengan- kepo –knowing every particular object-.

1.    Mana calon/pacarnya ?
Thanks akan keberadaanmu di dunia ini wahai pemilik blog. Penulis sudah tidak takut akan pertayaan itu lagi!. Penulis sudah punya jawabannya. Dengan lantang penulis bilang ADA, namanya IMAM HERYANTO.

Tapi bukanlah saudara jika ke kepoan mereka berhenti sampai disitu. Mereka selalu mempunyai pernyataan dan pertanyaan lanjutan yang mendebarkan.

2.    Ayok dong kenalin calonnya.
Hari ke 3 lebaran adalah hari yang kami sepakati untuk saling berkujung ke keluarga pasangan. Bukan demi menjawab poin nomer 2 tadi, tapi kami memang sudah berniat untuk itu. Menurut wolipop, waktu yang tepat bukan selalu waktu yang paling cepat, oleh karena itu kami putuskan hari ke 3 lebaran dimana arus lalulintas sudah tidak terlalu ramai dan keluarga sudah dirumah sehingga modus kami untuk saling PDKT ke calon mertua masing masing dapat terlaksana.

Dan kami pun menyusun strategi.

Boleh jujur, mindset penulis berubah, yang di tunggu bukan hari lebaran melainkan hari ke 3 lebaran :D.

Hari ketiga lebaran, Rabu pagi 06.00
Terimakasih banyak pemilik blog yang sudah bersedia susah payah ke purwokerto naik karpet terbang, bangun jam 3 dini hari, nungguin karpet terbang lewat di jalanan depan alun alun majenang, untuk bawa saya ketemu keluarganya di majenang.
Penulis yang tak tahu diri, bersedia main ke majenang karena janji ayah pemilik blog bahwa penulis akan dimasakin kalkun kesayangan si ayah. Setelah menempuh perjalanan 3 jam dari purwokerto ke majenang, agak mabok karena supir karpet terbangnya ugal ugalan, ahirnya welcome majenang. Welcome rumah caloh mertua. Disambut dengan suara kalkun yang menggema dari halaman belakang ahirnya ketemu lagi sama ayah ibunya pemilik blog. Alhamdulilah bisa sungkem sama ayah ibunya pemilik blog, walaupun harus berhadapan dengan kenyataan bahwa kalkun masih sehat jalan- jalan saut-sautan.

Mi ayam terenak sepanjang masa.

Bukan karena ini mi ayam yang paling tenar se-majenang. Bukan karena saking tenarnya mi ayam ini parkiran pembelinya aja mluber sampe ke jalan. Bukan karena mi ayam ini dibayarin. Bukan karena makannya sama pemilik blog.
Pokoknya mi  ayam ini enak banget. Tapi kalo diajakin makan lagi sama pacar lagi di bayarin lagi di tempat yang sama lagi pasti rasanya ga akan pernah seenak saat itu.
Mi ayam saat itu enak.

Waktu berjalan cepat di majenang, tau tau udah dan jam 3 kami jalan pulang. Sempet ga boleh pulang sama ibunya pemilik blog, katanya kasian kecapean jalan jauh, sempet di bercandain sama bapaknya pemilik blog katanya kalo nginep si kalkun akan di potong sempet pengen juga ngrasain udara malem majenang tapi mungkin lain waktu. Lain waktu penulis janji akan menghirup udara malam dan merasakan denyut subuhnya majenang. Makasi sambutan hangatnya ya ibu bapak yang di majenang.
We are riding a broom stick.
Naik sapu terbang ke purwokerto. Bertujuan Mengenalkan dia atas lingkungan saya. senja di perjalanan berkejaran dengan waktu menuju purwokerto, menuju tempat tinggal saya. Jalanan masih ramai. Macet sepanjang pelintasan rel kereta rawalo sampai dengan patikraja but we riding on broom stick so we don’t care about that traffic jam.

to be continue ...
part 1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar